Tuesday 4 November 2014

MAKALAH BUDI DAYA TANAMAN KELAPA SAWIT



BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
    Kelapa sawit (Elaeis guinensis jack) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi terpenting di sektor pertanian, hal ini dikarenakankelapa sawit mampu menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya jika dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak atau lemak lainya . Selain itu kelapa sawit juga memiliki banyak manfaat yaitu sebagai bahan bakar alternatif Biodisel, bahan pupuk kompos, bahan dasar industri lainnya seperti industri kosmetik, industri makanan, dan sebagai obat.Prospek pasar bagi olahan kelapa sawit cukup menjanjikan, karena permintaan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup besar, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Oleh sebab itu, sebagai negara tropis yang masih memiliki lahan yang cukup luas, Indonesia berpeluang besar untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit.
Saya memilih lokasi penanaman di kota Riau karena lokasinya yang cukup luas.Riau memiliki tanah mineral masam yang pada umumnya memiliki kandungan bahan organik yang rendah sehingga sumber energi bagi mikroorganisme di dalam tanah tidak tersedia menyebabkan aktivitas mikroorganisme menjadi berkurang sehingga proses perombakan di dalam tanah menjadi berkurang pula. Upaya dalam mengatasi masalah adalah dengan penambahan unsur hara ke dalam tanah(pemupukan) dan melakukan pengapuran dalam meningkatkan pH tanah serta penambahan bahan organik seperti tandan kosong kelapa sawit untuk meminimalisir biaya ekonomi.
1.2   Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah budidaya tanaman kelapa sawit ini antara lain :
1. Mengetahui cara budidaya tanaman kelapa sawit dengan baik dan benar
2. Mengetahui dan memahami syarat tumbuh dari kelapa sawit
3. Mengetahui  estimasi produksi panen kelapa sawit
BAB II
PEMBAHASAN

  1.  Botani dan Syarat Tumbuh Kelapa Sawit
   Kelapa sawit yang tumbuh tegak lurus dapat mencapai ketinggian 15 – 20 meter. Tanaman berumah satu (monoecious) karena bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu pohon. Bunga kelapa sawit terdiri dari bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar (Setyamidjaja,.2006). Akar tanaman kelapa sawit mempunyai sistem perakaran serabut. Jika aerasi cukup baik, akar tanaman kelapa sawit dapat menembus kedalaman 8 m di dalam tanah, sedangkan yang tumbuh ke samping dapat mencapai radius 16 m (Sastrosayono, 2003)
   Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelepah kelapa sawit yang mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanaman kelapa. Daun kelapa sawit merupakan daun majemuk yang di bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri yang sangat tajam dan keras di kedua sisinya. Anak-anak daun (foliage leaflet) tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun. Buah  kelapa  sawit  terdiri  atas  beberapa  bagian,  yaitu  eksokarp,  perikarp, mesokarp, endokarp, dan kernel. Mesokarp yang masak mengandung 45  – 50 % minyak dan berwarna merah kuning karena mengandung karoten. Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan (Sunarko, 2007).
  1. Syarat Tumbuh Kelapa Sawit
Habitat aslinya kelapa sawit adalah daerah semak belukar. Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 1-500 mdpl dengan kelembaban 80-90% dan kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun. Pola curah hujan tahunan memengaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit.Tanaman kelapa sawit memerlukan penyinaran antara 5-7 jam/hari. Temperatur optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit 24°C – 28°C.
Kelapa sawit dapat tumbuh  pada jenis tanah Podzolik, Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai. Produksi kelapa sawit lebih tinggi jika di tanam di daerah bertanah Podzolik. Kemiringan lahan kebun kelapa sawit sebaiknya tidak lebih dari 15°. Jika kemiringan lahan sudah melebihi 15° maka diperlukan tindakan konservasi tanah berupa pembuatan terasan, tapak kuda, rorak dan parit kaki bukit.
  1. Kesesuaian lahan
Lahan yang  sesuai  untuk  kelapa  sawit  dapat  berupa  hutan  primer dan  sekunder,  semak belukar,  bekas  perkebunan  komoditas lain  (karet,  kelapa,  kakao),  padang  alang-alang,  atau  bahkan bekas kebun  tanaman pangan  (jagung,  singkong, padi gogo), serta  kebun  kelapa  sawit  tua  (peremajaan).  Teknik pembukaan  lahan  dapat  dilakukan  secara manual, mekanis, kimia atau kombinasi, tergantung keadaan vegetasinya.
a. Ketinggian Tempat : Tanaman kelapa sawit bisa tumbuh dan berbuah hingga ketinggian tempat 1000 mdpl. Namun, untuk produktivitas optimalnya diketinggian 400m dpl.
b. Topografi : Baik dikemiringan lereng 0°-12° atau 21%. Lahan yang kemiringannya 13°-25° masih bisa ditanami kelapa sawit, tetapi petumbuhannya kurang baik. Untuk lahan yang kemiringannya >25° sebaiknya tidak dipilih karena menyulitkan dalam pengangkutan buah saat panen dan beresiko terjadi erosi.
c. Drainase : Kelapa sawit memerlukan oksigen sehingga tidak menyukai daerah yang tergenang. Drainase yang jelek dapat menghambat kelancaran penyerapan unsur hara dan proses nitrifikasi , sehingga tanaman akan kekurangan unsur nitrogen (N).
d. Tanah : Kelapa sawit dapat tumbuh di tanah podsolik, latosol, hidromorfik kelabu, regosol, andosol, dan alluvial. Tanah gambut juga dapat di tanami kelapa sawit asalkan ketebalan gambutnya tidak lebih dari satu meter dan sudah tua (saphrik). Sifat tanah yang perlu di perhatikan untuk budi daya kelapa sawit adalah sebagai berikut :
*      Sifat Fisik Tanah : Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh baik di tanah yang bertekstur lempung berpasir, tanah liat berat, tanah gambut memiliki ketebalan tanah lebih dari 75 cm, dan berstruktur kuat.
*      Sifat Kimia Tanah : Untuk mendapatkan produksi yang tinggi dibutuhkan kandungan unsur hara yang tinggi dan pH tanah bereaksi dengan asam dengan kisaran nilai 4,0-6,0 dan ber pH optimum 5,0-5,5.
     3. Kesesuaian iklim
                Menurut Mangoensoekarjo (2007) Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU – 15° LS). Curah hujan optimal untuk tanaman kelapa sawit adalah 1 250 – 2 500 mm/tahun. Kelapa  sawit  lebih toleran  dengan  curah  hujan  yang  tinggi  dibandingkan  dengan  jenis  tanaman lainnya. Jumlah bulan kering  lebih dari 3 bulan merupakan  faktor pembatas berat. Adanya bulan kering  yang panjang dan curah hujan  yang  rendah  akan  menyebabkan  terjadinya  defisit  air. Keadaan angin tidak terlalu berpengaruh karena kelapa sawit lebih tahan terhadap angin kencang di bandingkan tanaman lainnya (Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 2006).
     4.Rencana.budidaya
1.Pemilihan.Benih,.Varietas.dan.Bentuk.Benih
Secara garis besar ada 3 (tiga) jenis benih kelapa sawit yang dibudidayakan menurut ketebalan dagingnya yaitu Dura, Pisifera dan Tenera.Benih yang saya pilih adalah benih jenis Tenera. Tenera dihasilkan dari persilangan antara induk Dura dan jantan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki tempurung yang tipis (3-20%), ukuran biji sedang (3-15%), persentase daging per buahnya mencapai 90%, kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 28%. Cara penyemaiannya, kecambah dimasukkan polibag 12×23 atau 15×23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun,4-5,helai.bibit,dipindahtanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40×50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak.
2. Penyiapan lahan.
  1. Pembukaan Lahan
Dilakukan dengan cara membuat jalan rintisan untuk pengukuran, membuat petak- petak hektaran(blok),menebang pohon berdiameter lebih dari 3 inch menggunakan chainsaw. Batang pohon yang sudah di tebang, dipotong menjadi ukuran yang lebih kecil dan di tumpuk agar lebih mudah kering. Untuk rencana peremajaan, semua dahan dan ranting dari pohon yang sudah di tebang di potong sepanjang 5 meter lalu di tumpuk menurut barisan yang teratur. Tanggul atau sisa pohon bekas penebangan liar yang letaknya bertepatan dengan lubang tanaman harus di bongkar
  1. Pengolahan Tanah
Pengolah tanah dilakukan dengan cara membersihkan lahan dari gulma menggunakan traktor dengan dua rotasi yang berurutan berupa pembajakan dan penggarukan, arahnya tegak lurus atau paling tidak sedikit menyilang. Sementara itu, interval antara rotasi minimum dilakukan dalam dua minggu.
  1. Pembuatan Jalan, Parit, dan Teras
Pembuatan Jalan dilakukan dengan cara mengorek, menimbun, mengeraskan bagian lapangan, membuat bentang, dan membuat parit di sebelah kiri-kanan jalan. Jalan utama dan jalan produksi dibuat dengan bulldozer dan atau grader. Jalan sepanjang 1 km dibuat dalam waktu 40-80 jam kerja dengan pemakaian bahan bakar 80 liter/jam kerja. Selanjutnya, jalan di padatkan dengan menggunakan alat pemadat (bomag). Pekerjaan ini umumnya dilakukan pada akhir musim hujan. Pembuatan parit dikerjakan dengan menggali tanah sesuai ukuran dasar. Tanah galiannya di buang ke tempat tertentu.Saluran air di daerah berbukit berupa saluran kebun dan saluran utama yang menyalurkan air ke saluran drainase alam (sungai). Saluran kebun di buat setiap 16 baris tanaman kelapa sawit dan di buat menurut kontur lahan. Saluran utama di buat dengan lebar bagian atas 150 cm, lebar bagian bawah 80 cm. saluran kebun di buat dengan lebar bagian atas 90 cm, lebar bagian bawah 60 cm, dan kedalaman 60 cm. Teras individu di buat menggunakan mal berbentuk tapak kuda dengan muka teras menhadap kearah lereng bukit. Ukuran teras 3 m x 3 m, jarak antara ajir tanaman dan tepi muka teras selebar 1,25 m.
3. Penanaman
Penentuan.Pola,Tanaman
Pola tanam menggunakan sistem monokultur. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.
Pembuatan.Lubang,Tanam
Pembuatan lubang dilakukan secara mekanis. Lubang  tanam  disiapkan  2  –  4 minggu  sebelum  tanam,  sebaiknya  paling  lambat  4 minggu. Ukuran  lobang  berkisar  antara  60  dan  90  cm  dengan kedalaman  60  cm,  tergantung  kondisi  tanah.  Jika  tanah gembur  dan  subur,  cukup  60  x  60  x  60  cm,  tetapi  kalau tanahnya lebih padat atau berliat dan kurang subur, sebaiknya ukuran lobang lebih besar.Jarak tanam yang direkondasikan adalah 9x9x9 m sistem persegi panjang. Penggalian  lubang dilakukan pada titik ajir sedemikian rupa sehingga ajir berada tepat  di  tengah  lubang  tanam.  Buat  tanda  batas  penggalian dengan  tongkat  berukuran  tadi  sebelum  ajir  dicabut  untuk penggalian  lubang.  Setelah  lubang  selesai,  ajir  harus dikembalikan pada posisi tepat di tengah lubang. Tanah galian dipilah  dua  yaitu  lapisan  atas  (top  soil)  dan  lapisan  bawah (sub  soil)  serta meletakkannya  terpisah pada  sisi  lubang yang berbeda    (kiri – kanan atau utara –  selatan) dalam  arah yang konsisten.
Cara,Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan yaitu bulan Oktober dan bulan November, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Lalu gunakan 1 botol SUPER NASA yang diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
B.  Estimasi produksi
a. Kriteria Matang Panen
Kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih. Tanaman dengan umur kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan kuran lebih 10 butir dan tanaman dengan umur lebih 10 tahun, jumlah brondolan sekitar 15-20 butir. Tanaman kelapa  sawit akan menghasilkan  tandan buah segar  (TBS) yang dapat  dipanen  pada  saat  tanaman  berumur  3  atau  4  tahun. Produksi  TBS  yang dihasilkan akan  terus bertambah  seiring  bertambahnya umur dan akan mencapai produksi  yang  optimal dan maksimal  pada  saat  tanaman  berumur  9 –  14  tahun, dan  setelah  itu  produksi TBS  yang  dihasilkan  akan mulai menurun. Umumnya, tanaman kelapa  sawit akan optimal menghasilkan TBS hingga  berumur 25 – 26 tahun.
b. Cara Panen
Pemanenan dilakukan untuk umur <7 tahun  menggunakan alat dodos dengan lebar 10-12,5 cm dengan gagang pipa besi atau tongkat kayu dan untuk kelapa sawit umur >7 tahun menggunakan egrek yang disambung dengan pipa alumunium atau batang bambu. Untuk memudahkan pemanenan, sebaiknya pelepah daun yang menyangga buah dipotong terlebih dahulu dan diatur rapi di tengah gawangan. Tandan buah yang matang dipotong sedekat mungkin dengan pangkalnya, maksimal 2 cm. Brondolan harus bersih dan tidak tercampur tanah atau kotoran lain. Selanjutnya tandan dan brondolan dikumpulkan di TPH.
c.  Panen Pertama
Pemanenan pertama dilakukan setelah 4 tahun dengan hasil produksi 0,5ton/ha perbulannya. ). Per kilo 1700 rb. 0,5 ton (500 kg) x 1700 = 850 rb.
Hasil akan naik seiring dengan umur tanaman, berikut perkiraannya :
Tahun ke 6 – 10 => 1,2 ton – 1,5 ton per HA tiap bulan
Tahun ke 11 – 15 => 1,6 ton – 2,5 ton per HA tiap bulan
 Jadi pada tahun ke 4 bisa mendapatkan hasil panen per HA per bulan sekitar 700 rb per bulan. Jika dihitung secara sederhana 700 rb x 36 bulan = 25 jt-an.Modal yang dikeluarkan sekitar 17 jt per HA sampai umur 4 th. Ada selisih 8 jt-an yang bisa dipakai untuk ongkos produksi selama 3 th tersebut (dari umur 4 th – 7 th).JADI ESTIMASI saya pada umur 7 th atau setelah sawit menghasilkan yaitu umur 4 th, dimana ini berarti ada masa 3 tahun yang dibutuhkan supaya BEP setelah panen.
Masa BEP yang sebenarnya sendiri saat umur 7 th. Setelah umur 7 tahun dimana hasil yang didapat untuk tiap HA juga naik sedang biaya produksi untuk pupuk, pemangkasan daun, penyemprotan relative sama dengan sebelum 4 th. Biaya yang naik adalah biaya ongkos panen dan ongkos transportasi (biaya untuk mengangkut hasil panen) sampai pabrik.Dalam keadaan yang optimal, produktivitas kelapa sawit dapat mencapai 20-25 ton TBS/ha/tahun atau sekitar 4-5 ton minyak sawit.






BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada umumnya tanaman kelapa sawit tumbuh pada lahan semak belukardengan ketinggian 1-500 mdpl dengan kelembaban 80-90% dan kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun. Pola curah hujan tahunan memengaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit.Tanaman kelapa sawit memerlukan penyinaran antara 5-7 jam/hari. Temperatur optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit 24°C – 28°C. Kelapa sawit dapat tumbuh  pada jenis tanah Podzolik, Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai. Produksi kelapa sawit lebih tinggi jika di tanam di daerah bertanah Podzolik jika dibandingkan dengan tanah berpasir dan gambut. Kemiringan lahan kebun kelapa sawit sebaiknya tidak lebih dari 15°. Jika kemiringan lahan sudah melebihi 15° maka diperlukan tindakan konservasi tanah berupa pembuatan terasan, tapak kuda, rorak dan parit kaki bukit.
Tanaman kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih. Tanaman dengan umur kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan kuran lebih 10 butir dan tanaman dengan umur lebih 10 tahun, jumlah brondolan sekitar 15-20 butir. Tanaman kelapa  sawit akan menghasilkan  tandan buah segar  (TBS) yang dapat  dipanen  pada  saat  tanaman  berumur  3  atau  4  tahun.
Pemanenan pertama dilakukan setelah 4 tahun dengan hasil produksi 0,5ton/ha perbulannya. ). Per kilo 1700 rb. Hasil akan naik seiring dengan umur tanaman, dapat diperkirakan pada Tahun ke 6 – 10 adalah  1,2 ton – 1,5 ton per HA tiap bulan dan tahun ke 11 – 15 adalah  1,6 ton – 2,5 ton per HA tiap bulan

DAFTAR PUSTAKA
Anonymousa, 2013. http://www.google.com/Estimasi-produksi-kelapa-sawit.html diakses pada tanggal 07 April 2013
Anonymousb ,2013.http://www.google.com/Budidaya-Tanaman-Kelapa-Sawit.html diakses pada tanggal 07 April 2013
Lubis,  A,U.  1992.Kelapa  sawit  (Elais  guineensis  Jacq.)  di Indonesia.  Pusat  Penelitian  Perkebunan,Marihat-Bandar Kuala.435 hal
Mangoensoekarjo,S. dan H. Semangun. 2000. Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 605 Hal.
Purba, R.Y.,  Susanto, A.,  Sudharto, P. 2005.  Serangga Hama Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan. 29 hal.
Sastrosayono, S., 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Setyamidjaja, D. 2006. Budidaya Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta. 62 Hal.
Sunarko,  2007.  Petunjuk  Praktis  Budidaya  dan  Pengolahan  Kelapa  Sawit. Agromedia Pustaka, Jakarta.

2 comments:

  1. Saya ingin berkongsi dengan anda semua di sini tentang bagaimana saya mendapat pinjaman saya dari Encik Benjamin yang membantu saya dengan pinjaman sebanyak 400,000.00 Euro untuk memperbaiki perniagaan saya. Ia mudah dan cepat apabila saya memohon pinjaman apabila keadaan semakin kasar dengan perniagaan saya. Benjamin memberi pinjaman saya tanpa berlengah-lengah. di sini adalah e-mel Benjamin / e-mel kenalan: +1 989-394-3740, lfdsloans@outlook.com.

    ReplyDelete